Senin, 21 Oktober 2013

Wisuda Sarjana INKAFA 2013


Alhamdulillah, atas berkat, rahmat Allah SWT, kemarin hari Ahad 20 Oktober 2013, proses Wisuda Sarjana INKAFA tahun 2013 berlangsung dengan lancar dan penuh hikmat :)




Baca - Wisuda Sarjana INKAFA 2013


Jumat, 25 Januari 2013

Sejuta Hati Untuk Bu Nyai Mas 'Ainiyah


Sejuta Hati Untuk Bu Nyai Mas 'Ainiyah

DI ANTARA SENYUMAN DAN AIR MATA
*Teruntuk Bu Nyai ‘Ainiyah

Di antara mereka yang mengiringi kepergianmu ada guratan-guratan kesedihan yang mendalam
Di antara mereka yang menunduk dengan hormat ada untaian do’a yang mengalun lirih
Di antara wajah-wajah yang kalah bersinar seutas keridhoan pada Yang Kuasa
Di antara mereka aku benar-benar tenggelam dalam linangan air mata

Di antara mereka,
Ada yang cukup lama aku pandangi wajahnya
Wajah kesetiaan dan keteguhan
Begitu tegar meski harus merelakanmu...
Kau pasti tahu siapa...

Ada yang menyebut namamu,
Bergetarlah jantungku
Pertanda bahwa aku sejujurnya masih ingin memandang keteduhan wajahmu
Tapi sepertinya itu hanya serangkaian keputusasaan
Sebab tak mengenalmu sepenuhnya
Padahal kenyataanya aku benar-benar merasa kehilangan di antara mereka yang bernasib sama

Aku tak sampai hati melupakan wajah teduh itu
Wajah itu selalu terbayang meski sekadar dalam bingkai pigura

Benarkah di sana kau tersenyum Bu Nyai…
Kau tak meneteskan air mata sama sekali
Sementara di sini di antara mereka ada linangan air mata
Benarkah di sana kau tersenyum Bu Nyai…
Aku yakin itu,
Kau menatap dunia pertama kali dengan air mata
Sementara di antara sekitarmu ada canda tawa menyambutmu…
Dan sekarang aku menyaksikan dan merasakan
Bahwa kau tersenyum Bu Nyai...
Sementara di antara mereka ada aku juga yang kini tenggelam dalam linangan air mata
Sungguh kami kehilanganmu...
Bu Nyai...
Dengarlah sejenak kami berdoa untukmu
Semoga kau tenteram di sisi-Nya dengan senyummu yang ranum
Dan izinkanlah sekali ini kami memanggilmu, Bunda...
Tuhan menantimu…

Ya ayyatuhannafsul muthmainnah, irji’i ila rabbbiki radliyatan mardliyah, fadkhuli fi ‘ibadi wadkhuli jannati…  

Oleh: Abd. Hakim Abidin
Sejuta Hati Untuk Bu Nyai Mas 'Ainiyah - Di antara siang yang malang (21 Januari 2013)
Baca - Sejuta Hati Untuk Bu Nyai Mas 'Ainiyah


Sabtu, 29 September 2012

Facebook : Ketika Yang Dekat Menjadi Jauh dan Yang Jauh Menjadi Dekat


Seriring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi semakin men-global. Masyarakat dunia dituntut turut serta dalam perkembangan tersebut. Sebab, jika tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi dan tertinggal, maka bisa dipastikan ia akan tersisihkan. Untuk mengenalkan eksistensi diri pada zaman sekarang, kecanggihan teknologi bisa menjadi solusi pada satu sisi dan pada satu sis yang berlainan menjadi tantangan yang musti dihadapi bukan dengan sikap apriori lantas menghindari. 

Memang segala hal memiliki sisi positif dan negatif, tinggal bagaimana kita menyikapi. Ibarat pisau yang bisa sangat bermanfaat sebagai salah satu alat untuk mengupas kulit buah, namun pisau juga bisa menjadi sesuatu yang sangat berbahaya; untuk membunuh!

Salah satu kemajuan teknologi ditengarai dengan maraknya internet sampai ke pelosok  desa. Masyarakat sudah semakin akrab dengan internet. Salah satu media social yang tersedia di internet dan menjadi  teman akrab masyarakat adalah jejaring social FACEBOOK.

Pada satu kesempatan, penulis terinspirasi oleh ungkapan seorang tutor dalam workshop "Konsep Bela Negara Pesantren Berbasis Dakwah Menggunakan Teknologi Informasi Dalam Rangka Menciptakan Masyarakat Indonesia yang Berakhlakul Karimah dan Berbudi Pekerti yang Baik" di Langitan. Beliau mengatakan, bahwa ada sebagian masyarakat yang dengan teknologi bukannya semakin maju tapi justru semakin keblinger

Jejaring sosial seperti Facebook bagi sebagian masyarakat menjadi sebuah candu. Sudah kadung menjadi candu maka jika tidak ber-Facebook-ria dunia serasa begitu sempit tak ada hal yang menarik. Dari fenomena ini Facebook yang sebenarnya sangat bermanfaat untuk bersilaturrahmi dengan pelbagai kalangan, -apalai dengan teman-teman dekat yang mungkin telah berpisah jauh- justru dalam satu kesempatan menjadi situs jejaring sosial yang mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. 

Ironis memang, terkadang dalam satu majlis ada yang asyik ber-Facebook-ria padahal di sekitarnya banyak teman dekat yang mestinya ia akrabi dengan cuap-cuap atau apalah.

Tulisan sederhana ini bukanlah bertujuan untuk menghentikan penggunaan salah satu jejaring sosial itu, tapi tulisan sederhana ini adalah sebuah refleksi dari penulis yang prihatin. Apa yang dibanggakan dengan adanya kemajuan teknologi jika hubungan sosial di sekitarnya terabaikan. 

Meski yang jauh menjadi dekat tapi apalah gunanya jika yang dekat menjadi jauh? 

Kita adalah insan sosial yang tidak bisa terlepas dari sekitar. Jika tidak menyadari ini, apa bedanya kita hidup di tengah masyarakat dengan hidup di tengah hutan rimba?  

Baca - Facebook : Ketika Yang Dekat Menjadi Jauh dan Yang Jauh Menjadi Dekat


Jumat, 28 September 2012

Dakwah Santri Dalam Dunia Nyata dan Maya


Dakwah Santri Dalam Dunia Nyata dan Maya  - Selama 3 hari, terhitung tanggal 28-30 Sepetember 2012, Workshop TIK Masuk Pesantren berjalan dengan meriah. Agenda workshop bertemakan “Konsep Bela Negara Pesantren Berbasis Dakwah Menggunakan Teknologi Informasi Dalam Rangka Menciptakan Masyarakat Indonesia yang Berakhlakul Karimah dan Berbudi Pekerti yang Baik” tersebut  di  motori oleh Universitas Pembangunan Nasional Surabaya dan Majlis Muwasholah Baina Ulamail Muslimin yang bekerjasama dengan KEMKOMINFO dan Telkom. 

Ada sekitar 50 peserta lebih yang terdaftar dalam workshop ini. Mayoritas peserta adalah delegasi dari sejumlah Pesantren yang berada di Jawa Timur. Semua delegasi diwajibkan membawa laptop atau netbook sebab dalam workshop ini usai materi di sampaikan segenap peserta wajib praktek. Dalam ruang workshop juga dilengkapi sambungan internet speedy sebanyak 6 koneksi.

Dalam workshop ini, kelas di bagi dua yakni; kelas streaming dan kelas sosial media. Kelas streaming fokus pada pemanfaatan streaming.  Sedangkan kelas sosial media fokus pada pemanfaat media jejaring sosial yang ada dalam internet. Dalam kelas streaming peserta diharapkan bisa memanfaatkan streaming tersebut untuk merekam pengajian-pengajian Masyayikh dan diekspose ke dalam internet. Sehingga dengan begitu, internet menjadi media dakwah yang menjamah masyarakat luas. 

Sedangkan, peserta kelas sosial media diharapkan bisa memanfaatkan jejaring sosial -khususnya blog- yang tersedia di internet untuk media dakwah dalam bentuk tulis. Selain itu dakwah melalui dunia maya ini juga diharapkan bisa sedikit banyak menggeser sindrom situs-situs yang negatif. Semua ini berangkat dari keprihatinan terhadap media internet yang banyak didominasi hal-hal negatif.

Sejauh ini informasi yang penulis dapatkan, masyarakat Indonesia adalah pengguna internet terbesar di dunia. Logikanya, jika mayoritas masyarakat Indonesia adalah orang Islam, maka yang paling banyak menggunakan internet adalah juga orang islam. Ketika internet didominasi hal-hal yang negatif, sedangkan penduduk terbesar dan pengguna terbanyak adalah orang islam, maka yang kemungkinan besar terinfeksi sindrom situs-situs negatif adalah juga orang islam. 

Maka, sebab itulah demi menggalakkan internet sehat menuju masyarakat Indonesia yang lebih baik, umat Islam khususnya santri kalangan Pesantren harus turut serta memanfaatkan internet untuk media dakwah. Dan melalui workshop ini semoga harapan itu bisa tercapai. Dari Pesantren untuk Indonesia untuk dunia, baik nyata maupun maya. Bravo…Workshop TIK Masuk Pesantren! /Ibnu Fadhl     
Baca - Dakwah Santri Dalam Dunia Nyata dan Maya


Di Balik Lentera Hati


Di Balik Lentera Hati - Sebenarnya banyak hal yang selama ini terpendam dalam hati, ingin saya tuangkan dalam kata-kata. Tapi semua itu selalu terurungkan oleh beragam hal. Namun, saya sangat yakin suatu saat nanti, berangkat dari niat yang tulus untuk berbagi pengetahuan, saya mampu mengurai suara lirih hati yang memendam sejuta cita dan kata ini. Kelak dunia akan tahu di balik lentera hati ada CINTA....

***

Hakikat cinta yang dimiliki oleh seluruh manusia sebagai hak asasinya, berkaitan dengan hubungan saling ketertarikan karena suatu hal tertentu yang tidak bisa didefinisikan dengan definisi sempit sebagian golongan semata. Itulah cinta.

Cinta, yang dimiliki oleh satu orang dengan satu orang lainnya sudah barang tentu "harus" berbeda. Karena tingkat seseorang dalam mencinta suatu hal tidaklah ada yang sama. Bahkan orang itu sendiri pun pada satu kesempatan dengan kesempatan yang lainnya akan memiliki tingkat ke-cinta-an terhadap suatu hal yang fluktuatif.

Cinta ngeBlog contohnya. suatu ketika fulan dengan sangat semangat dan disokong koneksi internet berkecepatan tinggi mempunyai semangat yang menggebu untuk mengisi blog yang dimilikinya dengan beragam tulisan (baik yang orisinil maupun yang bajakan alias salin-tempel). Namun disatu kesempatan, karena koneksi internetnya lemot, kebersemangatan yang dimiliki fulan menurun. Dan diakhir kisah tidak lagi cinta pada ngeBlog. Seperti itulah C.I.N.T.A. Fluktuatif.

***

Yakin... Di Balik Lentera Hati akan ada cahaya yang bias sinarnya akan menerangi dunia lewat tuangan kata-kata pada blog http://indonesiasoul.blogspot.com/. Nantikan tuangan lainnya kata dari kisah dan pengalama saya. Salam.
Baca - Di Balik Lentera Hati